Monday, 31 October 2011

The Wind in the Willows

"Ah, ya, panggilan dari Selatan!"
"Nyanyiannya, warnanya, udaranya yang hangat!..."

Begitulah penggalan nyanyian Burung Layang-Layang dalam buku fabel berjudul The Wind in the Willows ini. Sudah sejak lama sekali buku ini menjadi buku yang saya idam-idamkan (selain segudang buku lainnya yang sampai sekarang belum dibeli+dibaca :p ), mungkin SMP, saat pertama kali saya melihatnya di sebuah toko buku di kota Jambi, tempat asal saya. Tapi, baru bulan Juli kemarin, saat Jakarta book fest. di Senayan saya berkesempatan membeli buku ini, dan baru kemarin saya menyelesaikan membaca bukunya, padahal bukunya tergolong tipis, maklum sok sibuk ;p

Buku ini menceritakan kisah persahabatan para hewan yang tinggal di tepi sungai, ada Moly, si tikus tanah, Ratty, si tikus air, Katak yang periang dan pongah, Luak tua yang bijak, juga keluarga berang-berang dan hewan-hewan lainnya.

Masing-masing hewan punya karakternya sendiri, saya pribadi jatuh cinta pada Ratty :">
Ratty si tikus air senang berperahu dan menulis puisi, ia bersahabat karib dengan Molly si tikus tanah yang pemalu. Ada bagian yang menceritakan saat Ratty merasa hidupnya membosankan dan ia ingin pergi bertualang, itulah saat ia mendengar nyanyian burung layang-layang di atas, ia merasa ingin sekali pergi ke arah selatan. Molly melihat keanehan sikap Ratty tersebut, dan tahu ada sesuatu yang digusarkan oleh Ratty, tanpa bertanya, Molly memberikan kertas dan pinsil pada Ratty, dan mengatakan bahwa ia ingin sekali Ratty membuatkannya puisi, Molly meninggalkan Ratty sendiri dengan pinsil dan kertas tersebut, diam-diam Ratty kembali menulis puisi, dan kegundahannyapun hilang. Yang saya tangkap dari kisah ini saja adalah, tulusnya sebuah persahabatan, mereka saling mengerti apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Molly tak banyak bertanya pada Ratty, tapi tahu apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya itu. Masih banyak kisah mereka yang lainnya, ada saat katak dipenjara, dan ada juga saat Molly dan Ratty pergi mencari Portly, si anak berang-berang, yang hilang dari rumahnya.


Kisah-kisahnya sederhana namun menyenangkan, wajar bila buku yang terbit pertama kali tahun 1908 ini bisa terjual lebih dari 100 juta kopi. Salut buat Kenneth Grahame si penulis buku :)

2 comments:

LinkWithin