dua belas hari, atau sebelas? atau tiga belas?
diam-diam kau mengetuk, kubukakan, sengaja menyuruh masuk
aku mengabaikan tentang "bagaimana nanti?"
bagaimana nanti aku
bagaimana nanti kau
bagaimana nanti kalau--
abaikan, berpura-puralah tak ada lagi tentang "bagaimana nanti"-itu
kita masih mengharap pertemuan,
dan perpisahan (yang jauh hari sudah kurencanakan)-maaf
tak ada kau
tak ada aku
yang tersisa hanya kalau
(Kalau kukenal kau sebelum kenal puisi
Semua puisi kutulis kau)*
*Kalau, Puisi Karya Gita Romadhona
diam-diam kau mengetuk, kubukakan, sengaja menyuruh masuk
aku mengabaikan tentang "bagaimana nanti?"
bagaimana nanti aku
bagaimana nanti kau
bagaimana nanti kalau--
abaikan, berpura-puralah tak ada lagi tentang "bagaimana nanti"-itu
kita masih mengharap pertemuan,
dan perpisahan (yang jauh hari sudah kurencanakan)-maaf
tak ada kau
tak ada aku
yang tersisa hanya kalau
(Kalau kukenal kau sebelum kenal puisi
Semua puisi kutulis kau)*
*Kalau, Puisi Karya Gita Romadhona
oooh puisi ini bagus! :)
ReplyDeleteMakasih, Fe :))
Deletesungguh saya ga ngerti tapi saya yakin ini puisi penuh makna terdalam bagi pencipta nya ... semangat !
ReplyDeleteOi, Bay, Pa kabar?
DeleteKirain bikinan sendiri. hihi
ReplyDeletePuisi Hari Dua Belas punya saya sendiri, tp dalam puisi itu saya mengutip puisi "Kalau"nya Gita Romadhona, maka itu saya kasih sumber :)
Delete